Payudara Dirangsang, Orgasme Deh...

Kamis, 20 Agustus 2009
Payudara, khususnya puting susu, merupakan bagian tubuh yang peka rangsangan. Bagian yang lain ialah bibir, leher, dinding perut, paha, dan daerah kelamin. Bagian ini relatif sama pada pria dan wanita.

Jadi wajar saja jika kaum wanita cepat terangsang, bahkan sampai mencapai orgasme kalau bagian itu menerima rangsangan.

Memang orgasme dapat tercapai tidak hanya karena rangsangan pada kelamin atau melakukan hubungan seksual. Tentu tidak semua orang dapat mencapai orgasme dengan menerima rangsangan pada payudara. Perbedaan ini terjadi karena ada perbedaan dalam menerima rangsangan, sesuai proses belajar sebelumnya.

Tidak jarang memang, jika terlalu hot, melakukan rangsangan, pasti akan terjadi pendarahan, sehingga banyak wanita menyangka jika mereka melakukan masturbasi mengira selaput daranya robet karena hal itu.

Harap diingat, perdarahan yang dialami pasti tidak ada hubungannya dengan rangsangan fisik pada payudara. Perdarahan sedikit itu mungkin saja karena kontraksi kuat yang terjadi ketika mengalami orgasme, sehingga pembuluh darah kecil di kelamin pecah. Namun, karena itu hanya terjadi sebentar, lalu berhenti, pasti tidak ada hubungannya dengan robekan selaput dara.

Selaput dara bisa mengalami robekan kalau ada benda padat masuk ke dalam Mrs V, tidak hanya karena hubungan seksual. Informasi yang menyatakan selaput dara robek karena gerakan kaki yang berlebihan, sebenarnya tidak didasarkan bukti. Itu lebih banyak didasarkan pada anggapan sederhana yang tidak benar.

Lalu apakah, normal jika seorang wanita melakukan masturbasi, terutama sekali pada wanita yang belum menikah?

Menurut penelitian beberapa ahli seksologi, dorongan seksual untuk melakukan masturbasi oleh wanita adalah hal wajar saja. Justru itu menunjukkan Anda manusia normal. Rangsangan yang Anda lakukan itu sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa.

Sama halnya dengan orang menikah, yang ingin melakukan hubungan seksual, seolah-olah ketagihan. Sebaliknya, kalau hubungan seksualnya tidak menyenangkan, orang cenderung menolak.

Bedanya, Anda melakukan rangsangan sendiri pada payudara, dan tidak disertai keterlibatan emosional terhadap pasangan. Jadi sekali lagi tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.

Tidak ada akibat buruk karena melakukan rangsangan pada payudara. Namun kalau Anda ingin menekan dorongan seksual, lakukan saja kegiatan fisik dan mental yang cukup. Dengan demikian dorongan seksual dapat ditekan.

Kalau ketika mengalami stres Anda lebih sering melakukan masturbasi, itu dapat dimengerti. Dalam keadaan stres, Anda berusaha mencari pelarian agar keluar dari situasi itu.

Salah satu pelarian yang mudah ialah masturbasi untuk mendapatkan orgasme, karena dapat melupakan stres walaupun hanya sesaat

0 komentar: